Mengenal Lebih Dekat Wisata Keraton Yogyakarta

Yogyakarta adalah salah satu Provinsi yang ada di Indonesia. Dimana wilayah ini ditetapkan sebagai daerah istimewa, karena masih terdapat kerajaan Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang masih tetap eksis memimpin rakyatnya. Selain untuk pemerintahan, disana juga digunakan sebagai tempat wisata Keraton Yogyakarta. Penasaran? berikut kutipan lengkapnya untuk anda.

Poin Sejarah Dari Keraton Yogyakarta

  1. Dimulai denga di Bangunnya kerajaan Mataram yang Ada di Jawa Bagian Selatan

Awal mula terbentuknya Keraton Yogyakarta ini di mulai dari di bangunnya kerajaan Mtaram yaang saat itu dikenal sangat kuat di Nusantara. Kemuidn pada tahun 1588, dimana kerajaan Mataram yang bercorak Islam telah didirikan di daeraja Jawa. Sehingga dengan keadaan tersebut intervensi Belanda telah membuat kedaulatan dari Kerajaan Mataram semakin terganggu.

  1. Kerajaan Mataram Terpecah dengan Adanya Perjanjian Giyanti

Searah terus berlanjut hingga muncullah perjanjian Giyanti yang memiliki tujuan untuk menghentikan perselisihan yang tengah terjadi pada saat iu. Isi yang ada dalam perjanjian tersebut menunjukkan jika kerajaan Mataram telah terbagi menjadi dua, pertama kasunanan Yogyakarta dan yang Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Adanya dua bagian tersebut tanda runtuhnya kerajaan Mataram.

  1. Kasultanan Ngayogyakarta Tetap Melestarikan Tradisi Mataram

Setelah perjanjian giyanti disepakati, maka pemimpin dari kasunanan dan kasultanan tersebeut mengadakan pertemuan guna membahas dasar budaya dari masing-masing kerajaan. Dimana hasil dari diskusi tersebut menyebutkan bahwa Kasultanan Ngayogyakarta tetap meneruskan tradisi dari kerajaan Mataram dan Kasunanan melakukan modifikasi dan membuat budaya baru.

  1. Sultan Hamengku Buwono Mendeklarasikan untuk Terbentuknya Hadeging Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat

Salah satu hal yang menjadi pondasi dari berdirinya bangunan Keraton Yogyakarta adalah dengan terbentuknya Hadeging Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat. Pembangunan tersebut dilakukan tepat sekitar satu bulan setelah adanya perjanjian giyanti, atau lebih tepatnya yaitu pada tanggal 13 Maret tahun 1755.

  1. Setelah Merdeka, Yogyakarta masih Masuk Bagian dari NKRI dan Menjadi Daerah Istimewa

Setelah kemerdekaan Indonesia, Sultan Hamengku Buwono ke IX telah mengeluarkan putusan bahwa wilayah kekuasaan nya masuk dalam kedaulatan Negara Republik Indonesia. selain Ir Soekarno selaku presiden pertama Indonesia menganugerahkan Yogyakarta memiliki sebutan Daerah Istimewa.

  1. Sampai Saat ini Keraton Yogyakarta Masih menjadi Singgasana dari Kesultanan dan Dibuka untuk Umum

Hingga detik ini, DIY masih menggunakan sistem kerajaan yang monarki atau turun temurun. Dimana untuk gubernur tidak dipilih langsung oleh masyarakatnya, akan tetapi masih keturunan langsung dari Sultan Hamengku Buwono selaku raja. Keraton ini digunakan untuk berbagai ritual seperti Grebeg Maulidan dan lainnya. bahkan tempat ini juga menyimpan banyak wisata di dalamnya.

Area Keraton yang Sayang untuk di Lewatkan

  1. Kompleks Alun-Alun Utara

Jika disebutkan satu-satu mungkin ini semua tidak akan cukup terkait area keraton mana saja yang sayang untuk dilewatkan. Salah satu tempat yang sayang untuk dilewatkan yaitu kompleks alun-alun utara. Lokasi ini digunakan untuk berbagai acara kerajaan dan juga masyarakat sekitar. Dan untuk hari-hari biasa umumnya akan digunakan sebagai area sepakbola dan juga parkir.

  1. Kompleks Pagelaran

Salah satu komplek yang wajib untuk anda kunjungi yaitu bagian pagelaran. Pada kompleks ini merupakan bangunan utama yang pada zaman dahulu dikenal dengan sebutan Tratag Rambat. Namun untuk saat ini telah beralih fungsi sebagai area yang digunakan untuk menyelenggarakan kegiatan religi atau keagamaan, pariwisata, dan juga berbagai upacara adat keraton yang lainnya.

  1. Masjid Gedhe atau Tempat Ibadah Kasultanan

Area lain yang tidak boleh ketinggalan yaitu Masjid Gedhe yang digunakan sebagai tempat ibadah kesultanan. lokasinya lebih tepat berada di sebelh barat dari keraton. Bagian kompleks yang umumnya dikenal dengan masjid Gedhe kauman ini telah dikelilingi oleh dinding yang cukup tinggi. Bangunan yang berbentuk menyerupai tajug persegi telah tertutup dengan atap yang bertumpang tiga.

  1. Kompleks Sri Manganti

Terletak di bagian selatan kompleks kamandhungan ler yang sudah terhubung dengan bagian regol sri manganti, area ini kini telah difungsikan untuk tempat menyimpan berbagai macam pusaka yang ada di keraton dan juga gamelan. Namun tempat ini ada kalanya juga alih fungsikan sebagai tempat penyelenggaraan dari berbagai event pariwisata keraton.

  1. Kompleks Kamagangan

Bagian yang tidak boleh dilewatkan selanjutnya yaitu kompleks kamagangan yang memiliki gerbang dengan patung dua ekor ular yang digunakan sebagai simbol tahun berdirinya keraton. Di area kompleks ini juga terdapat Bangsal Magangan di tengah halaman. Berfungsinya yaitu sebagai tempat pertunjukan wayang kulit serta upacara Bedhol Songsong.

  1. Kompleks Kamandungan Ler

Terkenal dengan sebutan Keben karena di dalam kompleks kamandungan ler ini terdapat pohon keben di bagian halamannya. Ditengah-tengah juga terdapat bangunan bangsal ponconiti yang di cirikan sebagai bangunan utama. Bangsal ini telah difungsikan sebagai area untuk mengadakan berbagai event seperti  sekaten dan juga grebeg.

  1. Kompleks Kedhaton

Terakhir ada kompleks kedhaton yang digunakan sebagai salah satu pusat dari segala aktifitas keraton. Area ini terdiri dari tiga bagian yaitu area pertama yang merupakan pelataran untuk bagian sultan. Bagian kedua adalah bagian istri dan juga puteri sultan, dan yang terakhir untuk putra sultan. Kompleks ini tidak dibuka untuk umum, terutama bagian bangsal kencono sampai barat.

Tempat Wisata yang Ada di Area keraton Yogyakarta

  1. Museum Sri Sultan Hamengkubuwono IX

Tempat wisata pertama yang bisa di kunjungi yaitu Museum Sri Sultan Hamengkubuwono IX yang telah dibangun sekitar tahun 1992. Pembangunan museum ini bertujuan sebagai sarana untuk mengenal bahwa salah satu pemimpin yang keraton pernah menjabat sebagai wakil presiden.

Sekitar tahun 1946, ibukota Indonesia yang berada di Jakarta telah dipindahkan ke Yogyakarta. Hal itu bisa terjadi karena kondisi keamanan wilayah Jakarta memburuk setelah kedatangan Belanda kedua kalinya, maka dari itu, pemerintahan ikut dipindah. Selama ibukota dipindahkan, kompleks Kraton Yogyakarta telah dijadikan sebagai Istana Negara.

Jika mengunjungi tempat wisata ini, maka para wisatawan yang hadir bisa melihat banyak meja dan kursi yang digunakan untuk berunding merencanakan berbagai Serangan Umum Satu Maret di Yogyakarta. pada musim ini anda juga bisa melihat berbagai barang pribadi dari raja, mulai dari meja, kursi dan masih banyak yang lainnya.

Selain itu juga terdapat maklumat yang telah ditulis pada batu marmer dan dikenal sebagai salah satu peninggalan yang sangat bersejarah. Maklumat tersebut ditulis dengan menggunakan tiga bahasa yang berbeda serta terletak di sebuah sudut Museum Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan tetap terjaga keasliannya.

  1. Museum Batik Khas Keraton

Tidak kalah dengan sebelumnya, museum batik ini juga banyak diminati wisatawan. Tempat ini telah diresmikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X sekitar tahun 2005. Di area dalam museum ini, para wisatawan yang hadir bisa melihat berbagai motif kain batik dengan corak yang khas. Tidak hanya itu, di dalam museum ini juga dipajang berbagai alat-alat untuk membatik dari zaman dahulu.

Tidak jauh dari Museum Batik, anda bisa melihat sumur tua yang telah ditutupi dengan kawat. Sumur tersebut saat ini sudah tidak digunakan lagi. Apabila melihat dari mulut sumur, maka wisatawan melihat sisa air serta berbagai uang koin yang telah berceceran di dalamnya. Namun saat ini sudah ada banyak larangan, bahwa wisatawan tidak boleh melempari koin di area tersebut.

  1. Menikmati Keindahan Gaya Arsitek Pembangunan Keraton

selain mengenal banyak sejarah yang ada,pengunjung yang dapat juga bisa melihat bangunan keraton yang keren dengan gaya arsitek memukau. Di bagian dalam Keraton, anda akan menemukan berbagai bangunan yang mempunyai desain arsitektur tinggi. Anda bisa menikmati keindahan ukiran bangunan, ornamen, dan juga ukiran yang menarik.

  1. Menyaksikan Pertunjukan Seni yang Elegan

hal yang menjadi daya tarik jika mengunjungi keraton yang agung ini yaitu dengan pertunjukan seninya yang elegan. bahkan pengunjung juga tidak dipungut biaya sepeserpun untuk menikmati pertunjukan ini. Umumnya pementasan ini dilakukan di tempat yang sudah disediakan dan bisa dinikmati pengunjung. Biar lebih mudah, sebaiknya pakailah jasa paket wisata Jogja 2022 yang bisa di akses dengan mudah.

Disini para wisatawan juga harus mengetahui terlebih dulu jadwal pementasan, karena jadwalnya yang tak tentu. Pertunjukkan yang ditampilkan juga bergam meliputi seni tari, wayang kulit, ludruk,musik gamelan, tembang macapat, dan banyak yang lainnya lagi. Disini juga banyak wisatawan asing berkunjung di Keraton walaupun hanya sekedar menyaksikan kesenian jawa tersebut.

  1. Hunting Foto dengan Berbagai Spot Menarik

Jangan salah anda juga dapat berburu foto yang estetik jika mengunjungi kawasan wisata yang ada di keraton Yogyakarta. Umumnya berbagai wisatawan yang hadir akan dikenakan biaya tambahan kurang lebih sebesar 1000 rupiah saja. Disana ada banyak sekali objek dan juga spot foto yang menarik guna di abadikan dalam kamera. Mulai benda peninggalan keraton, desain bangunan, dan lainnya.

Jangan lupa, jika mengunjungi berbagai wisata yang ada disini para wisatawan yang hadir dilarang untuk memotret saat berada di kawasan Museum Batik. Tujuannya yaitu untuk menjaga serta melestarikan batik khas dari Keraton Yogyakarta supaya tidak mudah ditiru dan dikomersilkan.

Jam Buka dan Harga Tiket untuk mengunjungi Keraton Yogyakarta

Mungkin ada yang bertanya-tanya, kira-kira jika tempat wisata berupa keraton memiliki jam operasional atau tidak bukan? jangan salah, Kraton Yogyakarta ini memiliki jam operasional, dimana akan dibuka untuk umum setiap hari sekitar pukul 9 pagi hingga 2 siang. Khusus untuk hari Jum’at, Kraton Yogyakarta ini hanya akan di buka dari jam 9 pagi sampai dengan 12 saja.

Bagi anda yang ingin memasuki kawasan wisata Keraton Yogyakarta, maka biasanya pengunjung harus membayar tiket masuk kurang lebih sekitar sebesar 7 ribu per orang bagi wisatawan lokal. Sedangkan bagi pengunjung asing di bandrol dengan harga sekitar 12,5 ribu rupiah saja. Bagi anda yang ingin menggunakan jasa pemandu, biasanya akan dikenakan biaya tambahan sekitar 30 ribu rupiah.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa Kraton Yogyakarta ini mempunyai daya tarik yang luar biasa dalam hal pariwisata. Dimana saat mengunjungi keraton yogyakarta anda bisa juga sembari berwisata. Tempat wisata yang di maksud adalah Museum dari Sri Sultan Hamengkubuwono IX, museum batik khas keraton, menikmati keindahan bangunan, menyaksikan pertunjukan seni, hingga hunting foto.